http://skyshot21.blogspot.com/

Kamis, 05 April 2012

10 Sniper terbaik di dunia

10. Thomas Plunkett
Dia adalah seorang prajurit Irlandia yang masuk pasukan penembak ke 95 inggris. Yang membuatnya menjadi yang terhebat adalah ketika dia menembak seorang jenderal perancis yang hebat pada masanya, Auguste-Marie-François Colbert. Ketika terjadi pertempuran di Cacabelos dan mundurnya pasukan Monro pada 1809, Plunkett menggunakan senapan Baker, menembak jenderal perancis pada jarak sekitar 600 Meter. Menciptakan sebuah rekor tembakan terjitu pada awal abad 10. Banyak yang ragu, apakah ini memang sebuah tembakan yang Jitu, atau hanya sebuah kebetulan dan keberuntungan belaka. Tentu saja, Plunkett tidak ingin pasukannya mengira bahwa dia hanya beruntung dan memutuskan untuk menembak seseorang lagi sebelum kembali ke barisannya. Kemudian dia me-reload kembali senjatanya dan mengincar seorang peniup terompet yang datang memberikan pertolongan pertama pada jenderal yang tertembak. Ketika tembakan kedua kembali mengenai target, Plunkett menatap ekspresi wajah para prajuritnya yang terpesona dan tentunya membuktikan bahwa dia memang seorang penembak yang benar-benar jitu.
9. Sgt Grace

Pada tanggal 9 Mei 1864, Sgt Grace, seorang penembak jitu dari kubu sekutu menerima apa yang disebut dengan ‘Tembakan Luar Biasa’ pada saat itu dan juga mendapatkan ‘Kematian Paling Ironis Dalam Sejarah’. Segalanya terjadi ketika terjadi pertempuran di Spotsylvania. Ketika itu, Grace membidik Jenderal John Sedgwick dengan senapan Whitworth nya. Jaraknya sekitar 1.000 Meter. Pada awal perang itu, penembak jitu dari kubu sekutu memaksa prajurit Sedwick untuk menggali lubang perlindungan. Sedwick menolak untuk ikut berlindung dan berkata dengan lantang “Apa? Seorang Pria menghindari jalan ini untuk menghindari sebuah peluru? Apa yang akan kalian lakukan ketika mereka mulai menembak sepanjang jalan ini? Aku sangat malu pada kalian. Mereka bahkan tidak akan mampu menembak Gajah dalam jarak sejauh ini”. Beberapa detik kemudian, tembakan Grace mengenai mata kiri Sedwick.
8. Charles ‘Chuck’ Mawhinney

Pada masa kecilnya, dia adalah seorang pemburu yang sangat Hiperaktif. Dia bergabung dengan militer amerika dan masuk dalam Divisi U.S. Marine Corpspada perang Vietnam dan memegang rekor sebagai seorang penelan korban jiwa terbanyak untuk seorang Sniper, melampaui legenda sniper terhebat sebelumnya, Carlos Hathcock. Hanya dalam 16 bulan, dia telah membunuh 103 orang dan 216 korban menyusul pada hari-hari berikutnya. Ketika dia meninggalkan pasukan Militer, dia berkata bahwa tidak ada seorangpun dari pasukan yang dimasukinya yang mengetahui rekor yang telah dipegangnya. Dan dunia mengetahui kehebatannya 20 tahun kemudian, ketika seseorang membuat buku tentang nya dan segala prestasi yang telah diraihnya. Tau kenapa, karena dia selalu mengenakan identitas ‘Anonim’ ketika berada dalam Militer dan kemudian menjadi pengajar para di sekolah Sniper. Dia pernah berkata “Seseorang memburu orang lain yang memburuku. Jangan bercerita tentang berburu Singa atau Gajah di depanku. Binatang tidak menyerang balik dengan senapan. Aku sangat menyukainya. Aku bahkan tenggelam didalamnya”. Rata-rata jarak korban tembakannya adalah 300 – 800 Meter. Dia bahkan pernah dikonfirmasikan menembak seseorang dengan jarak 1000 Meter.
7. Rob Furlong

Dia adalah seorang kopral dari angkatan bersenjata Kanada. Dia memegang rekor sebagai penembak terjauh sepanjang sejarah, dengan jarak tembak 1,51 Mil atau 2.430 Meter. Prestasi hebat ini terjadi pada tahun 2002, ketika dia terjun kedalam Operasi Anaconda. Tim Snipernya terdiri dari 2 Kopral dan 3 Master Kopral. Ketika orang-orang bersenjata dari Al Qaeda melarikan diri kesebuah lereng gunung, dia mulai membidik. Furlong menggunakan senapan .50-caliber McMillan Brothers Tac-50 dan mengisi senjatanya dengan peluru A-MAX. tembakan pertama meleset. Namun tembakan kedua tepat mengenai punggung target. Dia telah menembakkan tembakan ketiga tepat ketika tembakan kedua mengenai target, namun tentu saja musuh-musuhnya mengetahui kalau mereka sedang diserang. Tapi bagaimanapun, para militan yang tercengang tak bisa berbuat banyak untuk menghindari tembakan ketiga yang mengenai bahunya.
6. Vasily Zaytsev

Zaytsev mungkin adalah seorang Sniper terhebat dalam sejarah bila dilihat dari Film ‘Enemy At The Gates’. Tapi bagaimanapun, kenyataan yang sebenarnya terjadi ketika perang Stalingrad. Pada kenyataannya, dalam perang itu tidak ada Counter-Sniper dari pihak Nazi. Zaytsev lahir di Yeleninskoye dan tumbuh besar di sekitar pegunungan Ural. Namanya berarti ‘kelinci’. Sebelum terjadi perang Stalingrad, dia bekerja untuk Uni Soviet. Namun setelah dia mengetahui tentang konflik yang terjadi di kota, dia berpihak pada lawan. Dia kemudian masuk ke dalam resimen persenjata apian ke 1047. Zaytsev menjalankan sekolah Sniper di pabrik Metiz. Pasukan yang dilatihnya dinamakan Zaichata yang berarti ‘bayi kelinci’. Ini juga merupakan titik awal pergerakan Sniper pada pasukan ke 62. Diperkirakan, para Sniper yang dilatihnya telah membunuh lebih dari 3.000 orang. Zaytsev sendiri telah menelan 242 korban jiwa pada Oktober 1942 sampai Januari 1943. Tapi jumlah yang sebenarnya mungkin mendekati 500 jiwa. Memang tidak ada Counter-Sniper pada perang itu, tapi ada seorang bernama Erwin Kónig yang merupakan Sniper kelas satu ketika itu. Zaytsev bercerita bahwa duel nya dengan Erwin Kónig terjadi di sekitar reruntuhan Stalingrad dan memakan waktu hampir 3 hari. Apa yang terjadi secara detail tidak diketahui, tapi pada klimaksnya, Zaytsev berhasil membunuh Erwin Kónig dan membuat dirinya menjadi Sniper terhebat pada masanya.
5. Lyudmila Pavlichenko

Pada bulan Juni 1941, Pavlichenko berusia 24 tahun dan Nazi menginvasi Uni Soviet. Dia bergabung bersama relawan gelombang pertama yang meminta untuk bergabung dengan pasukan. Dia ditugaskan untuk bekerja pada Red Armies 25th infantry Division. Sejak saat itu, dia telah menjadi salah satu dari 2.000 Sniper wanita dalam pasukan Uni Soviet. 2 korban pertamanya tewas di Belyayevka dengan senapan Mosin-Nagant bolt action rifle yang dipasangi P.E. 4-power scope. Aksi pertama yang dilihatnya terjadi selama konflik yang terjadi di Odessa. Dia disana selama 2 setengah bulan dan membunuh 187 jiwa. Ketika Pavlichenko dan pasukannya diperintahkan untuk relokasi, dia menghabiskan 8 bulan berperang di Sevastopol yang terletak di Crimean Peninsula. Disana, dia telah membunuh 257 korban jiwa (Total) dan atas prestasi ini, dia menjadi bahan pembicaraan oleh Dewan Pasukan Selatan. Total korban Pavlichenko selama PD2 adalah 309 jiwa dan 36 diantaranya adalah sesama Sniper.
4. Corporal Francis Pegahmagabow

Tiga kali menerima medali militer dan dua kali terluka parah, dia adalah seorang penembak jitu dan mata-mata yang hebat, dengan 378 korban jiwa dan 300 orang sandera. Dia adalah seorang prajurit Objiwa yang selalu berperang bersama pasukan Kanada seperti ketika berperang di Gunung Sorrel. Seakan membunuh hampir 400 orang jerman tidaklah cukup, dia kemudian mendapat medali penghargaan karena telah mengantarkan pesan ditengah baku tembak yang luar biasa mengerikan ketika komandan pasukannya terluka parah dan untuk menerobos baku tembak ketika pasukannya kehabisan peluru dan mengambilkan stok peluru untuk mereka. Meskipun menjadi seorang pahlawan bagi para bawahannya, dia dengan mudah dilupakan ketika pulang ke Kanada. Tapi bagaimanapun, dia adalah seorang Sniper terhebat dalam PD 1.
3. Adelbert F. Waldron

Dia memegang rekor sebagai pembunuh terbanyak menggunakan Sniper dalam sejarah militer Amerika. Bukan hanya karena jumlah korbannya yang begitu banyak yang membuatnya menjadi yang terbaik, tapi juga karena tingkat akurasi nya yang begitu mengesankan. Kutipan ini diambil dari buku ‘Inside the Crosshairs: Snipers in Vietnam’ yang ditulis oleh Col. Michael Lee Lanning, “Suatu siang, dia menyusuri sepanjang sungai Mekong dengan sebuah rakit ketika seorang Sniper musuh menembaki rakit itu. Ketika orang lain dalam perahu itu kebingungan mencari keberadaan musuh, sersan Waldron mengambil Senapannya dan membuat seorang Prajurit Vietnam jatuh dari puncak pohon kelapa dengan hanya 1 tembakan. Benar-benar Sniper terhebat.” Cerita Nuff.
2. Carlos Norman Hathcock II

Dijuluki sebagai ‘Lông Trung du Kich’ (Sniper Bulu Putih). Hathcoc mendapatkan sebuah rekor misi terhebat dari Sniper lain dalam angkatan laut. Mari kita lupakan sejenak lusinan lomba menembak yang dia menangkan. Selama perang Vietnam, dia telah menelan 93 korban jiwa. Pasukan Vietnam kemudian mengeluarkan Bounty $30.000 untuk nya karena telah membunuh begitu banyak prajurit Vietnam. Bounty yang diberikan untuk orang yang berhasil membunuh Sniper Amerika biasanya hanya $8. Hathcock pulalah yang telah menciptakan tembakan terhebat sepanjang sejarah Sniper. Dia menembak dari jarak yang sangat jauh, yang kemudian pelurunya menembus Scope musuh, terus meluncur kemata, dan akhirnya membunuhnya. Hathcock dan Roland Burke, pengintainya, menguntit Sniper musuh yang mereka percaya ditugaskan untuk membunuh mereka.
Ketika Hathcock melihat kilatan cahaya yangmemantul dari Scope musuh, dia langsung menembak dengan sangat cepat dan menciptakan tembakan hebat lain dalam sejarah. Hathcock menjelaskan bahwa hal tersebut mungkin terjadi hanya jika 2 oorang Sniper saling membidik satu sama lain, dan dialah yang pertama kali menembak. Meskipun jarak sebenarnya tidak pernah diketahui, Hathcock tau bahwa itu sangat mudah terjadi untuk Sniper yang ingin saling membunuh. Bulu Putih sangat familier dengan Hathcock yang memang selalu menaruh Bulu Putih dikepalanya dan hanya melepasnya sekali dalam sebuah misi. Perlu diingat bahwa dia ikut misi ini secara sukarela, tapi dia harus masuk kedalam wilayah musuh sejauh 1.500 Meter untuk menembak Jenderal NVA. Informasi tidak terkirim hingga ia sampai kedalam wilayah musuh karena dia memang mengikuti misi dimana dia tak tahu apapun tentang misi itu.
Selama 4 Hari 3 Malam, dia merangkak meju terus kedalam area musuh tanpa tidur sama sekali. Seorang prajurit musuh hampir menginjaknya ketika ia menyamar dalam sebuah padang rumput (Berkamuflasi). Dalam kesempatan lain, dia hampir digigit ular Viper, tapi dia tidak menyentak. Akhirnya, dia sampai pada posisinya danmenunggu sang Jenderal. Ketika Jenderal itu tiba, Hathcock telah siap dan kemudian menembak Jenderal tersebut dan mengenai bahunya, menembus ke leher dan akhirnya membunuhnya. Prajurit Vietnam kemudian mencari Sniper yang membunuh Jenderal mereka dan Hathcock harus merangkak mundur lagi untuk menghindari pengangkapan. Mereka tidak pernah berhasil menangkapnya.
1. Simo Hayha

Dia adalah seorang Prajurit Irlandia yang menggunakan iron sighted bolt action rifle. Meraih rekor membunuh terbanyak sebagai seorang Sniper dalam perang manapun. Hayha lahir di kotamadya Rautjärvi yang sekarang berada di perbatasan Finlandia – Russia, dan mulai bertugas militer pada 1925. Kewajibannya sebagai seorang Sniper dimulai dalam ‘Perang Musim Dingin’ (1939-1940) antara Russia dan Finlandia. Selama perang tersebut, Hayha menahan hawa dingin yang membekukan dengan temperatur -40 derajat Celcius. Dalam waktu kurang dari 100 hari, dia telah dikonfirmasikan membunuh 505 orang, dan 545 jika yang tak terkonfirmasi dimasukkan. Selain membunuh dengan Sniper, dia juga dicatat telah membunuh 200 orang dengan Suomi KP/31 Submachine gun, meningkatkan rekor membunuhnya menjadi 705. Bagaimana Hayha melakukan semua hal itu sangatlah luar biasa. Dia sendirian dalam salju, menembaki orang-orang Russia selama 3 Bulan. Tentu saja ketika rusia mendengar kabar angin bahwa prajurit mereka terbunuh, mereka berpikir ‘ini adalah perang, dan dalam perang pasti ada korban’. Tapi ketika sang Jenderal diberitahu bahwa yang membunuh prajuritnya adalah seorang pria dengan hanya sebuah senapan, mereka mulai mengambil tindakan.
Pertama-tama, mereka mengirim seorang Counter-Sniper. Ketika mayatnya telah dibawa pulang, mereka mengirim sebuah tim yang berisi Counter-Sniper. Ketika para Counter-Sniper itu tidak juga kembali, mereka mengirim seluruh Batalion. Mereka mengambil seluruh korban dan tidak menemukan Hayha. akhirnya mereka memerintahkan sebuah artileri untuk menyerang, tapi juga tidak berguna. Kau tahu Hayha sangat pintar. Dia menggunakan pakaian serba putih untuk menyamar diantara salju. Dia menggunakan senapan yang lebih kecil untuk meningkatkan akurasinya. Yang sungguh luar biasa adalah Simo Hayha hanya menggunakan senjata bold action standar tanpa menggunakan teleskop, cukup dengan iron sight atau pisir besi biasa! dia memadatkan salju didepan laras senapannya sehingga ketika dia menembak, posisinya tak akan terdeteksi. Dia juga meletakkan salju dumulutnya agar ketika dia bernafas, salju disekitar nya tidak mencair dan memberitahu dimana dia berada. Akhirnya, dia tertembak dirahangnya pada 6 Maret 1940. Hayha yang tak sadarkan diri kemudian ditemukan prajuritnya sendiri yang kemudian berkata bahwa dia kehilangan separuh bagian dari kepalanya. Tapi bagaimanapun dia tidak mati dan kemudian terbangun ketika Perdamaian telah dideklarasikan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar